MGMP MATEMATIKA SMA KAB.JEMBER BULAN SEPTEMBER 2020

Dihadiri oleh kepala Cabang Dinas Pend.Kab.Jember.

MGMP MATEMATIKA SMA KAB.JEMBER BULAN OKTOBER 2020

Kerjasama dengan FMIPA MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI JEMBER - PENERARAPAN GEOGEBRA VERSI-6

Senin, 15 Mei 2023

Pemberian Konteks dalam Pembelajaran Matematika


Tim Diskusi 2 Forum Group Discussion MGMP Matematika
SMAN Ambulu, 15 Mei 2023

Matematika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi banyak siswa. Masalah ini seringkali terjadi karena materi pembelajaran matematika yang terlalu abstrak dan terlihat tidak berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu, penting untuk memperkenalkan konteks dalam pembelajaran matematika untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik.

Salah satu solusi untuk memberikan konteks dalam pembelajaran matematika adalah dengan memberikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan topik yang sedang dipelajari. Misalnya, ketika mempelajari konsep pecahan, guru dapat memberikan masalah tentang pembagian makanan dalam sebuah pesta. Dengan memberikan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, mereka dapat lebih mudah memahami konsep matematika dan menerapkannya dalam situasi nyata.

Selain itu, guru juga dapat memberikan petunjuk kepada siswa untuk membantu mereka memecahkan masalah tersebut. Misalnya, guru dapat menggambar tabel atau diagram untuk memvisualisasikan masalah tersebut. Hal ini dapat membantu siswa memahami masalah dengan lebih baik dan mencari solusi yang tepat.

Siswa juga dapat di rangsang untuk membandingkan solusi mereka dalam diskusi kelas. Diskusi kelas ini dapat membantu siswa untuk melihat cara pandang dan solusi dari teman-teman sekelas mereka dan membandingkannya dengan solusi yang mereka temukan. Hal ini dapat membantu siswa memperluas pemahaman mereka tentang konsep matematika yang sedang dipelajari.

Selain itu, guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan solusi mereka sendiri. Ini dapat dilakukan dengan memberikan masalah yang tidak hanya memiliki satu solusi, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menemukan solusi yang tepat secara mandiri.

Setelah siswa dapat memecahkan masalah tentang pembagian makanan dalam sebuah pesta, guru dapat memberikan masalah lain yang terkait dengan situasi yang sama, seperti pembagian hadiah atau peralatan dalam acara olahraga. Hal ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami konsep matematika dan menerapkannya dalam berbagai situasi.

Dalam pemberian konteks dalam pembelajaran matematika, terdapat beberapa aplikasi dan webtools yang dapat membantu menghadirkan konteks yang relevan dan menarik bagi siswa. Berikut adalah beberapa contoh:

  1. Geogebra, GeoGebra adalah aplikasi matematika yang dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai konsep matematika dengan memberikan konteks visual. Melalui GeoGebra, siswa dapat melakukan eksplorasi, membuat grafik, dan memvisualisasikan konsep matematika dalam bentuk gambar, diagram, atau simulasi interaktif. Misalnya, dalam pembelajaran geometri, GeoGebra dapat digunakan untuk memvisualisasikan bangun ruang, sifat-sifat garis dan sudut, atau pergerakan objek dalam koordinat.
  2. Desmos: Desmos adalah aplikasi grafik interaktif yang memungkinkan siswa untuk mempelajari dan memahami konsep matematika dengan memanipulasi grafik secara langsung. Dalam Desmos, siswa dapat membuat grafik fungsi, eksplorasi pola-pola matematika, dan memecahkan masalah dengan memberikan konteks visual yang menarik. Aplikasi ini juga menyediakan aktivitas matematika yang siap pakai yang dikembangkan oleh pengajar lain, sehingga guru dapat dengan mudah mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran mereka.
  3. Mathigon: Mathigon adalah platform pembelajaran matematika interaktif yang menawarkan pengalaman belajar yang kaya dan menarik. Mathigon menyajikan konsep matematika dalam bentuk narasi, ilustrasi interaktif, dan tantangan yang menarik. Siswa dapat menjelajahi topik matematika dalam konteks yang berbeda seperti sejarah, seni, musik, atau permainan. Mathigon juga menyediakan alat untuk membuat presentasi dan cerita matematika sendiri, sehingga guru dapat menciptakan konteks yang sesuai dengan kebutuhan kelas mereka.
  4. Math Playground: Math Playground adalah situs web yang menyediakan berbagai permainan dan aktivitas matematika interaktif untuk siswa. Situs ini menghadirkan konsep matematika dalam bentuk permainan yang menarik dan menyenangkan. Siswa dapat belajar dan mempraktikkan keterampilan matematika melalui permainan logika, teka-teki, atau simulasi interaktif. Math Playground juga menyediakan aktivitas matematika berbasis masalah dengan konteks yang nyata, sehingga siswa dapat melihat relevansi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Selain web tools yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa sumber daya digital lain yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika:

  1. Khan Academy: Khan Academy adalah platform pembelajaran daring yang menyediakan video pembelajaran, latihan interaktif, dan tantangan matematika. Siswa dapat mempelajari berbagai topik matematika mulai dari dasar hingga tingkat yang lebih lanjut. Khan Academy juga menyediakan pelajaran yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan kemajuan siswa.
  2. Mathway: Mathway adalah aplikasi yang dapat membantu siswa memecahkan berbagai masalah matematika, mulai dari aritmetika hingga kalkulus. Siswa dapat memasukkan persamaan atau masalah matematika ke dalam aplikasi, dan Mathway akan memberikan langkah-langkah penyelesaian yang terperinci.
  3. Wolfram Alpha: Wolfram Alpha adalah mesin pengetahuan komputasional yang dapat memberikan jawaban dan informasi terkait berbagai konsep matematika. Siswa dapat mencari persamaan, menghitung integral, memperoleh grafik, dan melakukan berbagai perhitungan matematika dengan menggunakan Wolfram Alpha.
  4. PhET Interactive Simulations: PhET Interactive Simulations adalah koleksi simulasi interaktif yang dirancang untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan cara yang lebih visual. Simulasi ini memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen virtual dan mengobservasi hasilnya, sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika yang sedang dipelajari.
  5. Quizlet: Quizlet adalah platform pembelajaran berbasis flashcard yang dapat digunakan untuk mempelajari berbagai konsep matematika dan istilah kunci. Siswa dapat membuat kartu-kartu pertanyaan dan jawaban sendiri atau menggunakan sumber daya yang telah ada. Quizlet juga menyediakan berbagai mode permainan dan latihan interaktif untuk memperkuat pemahaman siswa.

Dengan menggunakan aplikasi dan alat web tersebut, guru dapat memberikan konteks yang relevan dan menarik dalam pembelajaran matematika. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam eksplorasi, pemecahan masalah, dan pemodelan matematika dalam konteks yang lebih menyenangkan dan bermakna.

Kesimpulannya, pemberian konteks dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik. Dengan memberikan masalah kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan memberikan petunjuk yang tepat, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep matematika dan menerapkannya dalam situasi nyata.

Diferensiasi Pembelajaran: Menyesuaikan Tingkat Kesulitan untuk Meningkatkan Prestasi Siswa

Tim Diskusi 3 Forum Group Discussion MGMP Matematika
SMAN Ambulu, 15 Mei 2023

Pendidikan adalah proses yang kompleks, di mana setiap individu memiliki kebutuhan dan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Tingkat kesulitan yang bervariasi dalam kelas dapat menjadi tantangan bagi para guru, karena mereka harus mencari cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah diferensiasi pembelajaran.

  • Identifikasi Masalah: Mengatasi Variasi Tingkat Kesulitan Siswa

Satu permasalahan umum yang dihadapi oleh guru adalah tingkat kesulitan yang berbeda-beda di antara siswa-siswi mereka. Siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi mungkin merasa bosan atau terhambat jika mereka hanya diberikan tugas yang mudah. Di sisi lain, siswa yang kesulitan belajar mungkin merasa putus asa atau tertinggal jika tugas yang diberikan terlalu sulit bagi mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan siswa sejak awal pembelajaran.

  • Solusi: Tugas dan Aktivitas dengan Tingkat Kesulitan yang Bervariasi

Salah satu solusi yang efektif adalah memberikan tugas atau aktivitas dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Dengan melakukan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran, guru dapat mengidentifikasi kelompok-kelompok siswa berdasarkan tingkat kesulitan mereka. Dengan demikian, guru dapat menyesuaikan tugas dan aktivitas yang akan diberikan kepada setiap kelompok siswa.

Dalam penerapan diferensiasi pembelajaran, guru dapat menyusun beragam tugas yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang sama, namun dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Siswa dengan kemampuan belajar yang tinggi dapat diberikan tugas yang lebih kompleks dan menantang, sedangkan siswa dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah dapat diberikan tugas yang lebih sederhana atau mendapat bantuan tambahan. Dengan demikian, setiap siswa akan merasa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan memiliki peluang yang setara untuk mencapai keberhasilan.

  • Refleksi: Manfaat Asesmen Diagnostik dan Penyesuaian Tugas

Dengan adanya asesmen diagnostik pada awal pembelajaran, guru dapat mengidentifikasi kelompok-kelompok siswa berdasarkan tingkat kesulitan mereka. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih mudah menyesuaikan tugas dan aktivitas yang akan diberikan kepada setiap kelompok siswa. Dengan memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing siswa, mereka akan merasa lebih termotivasi dan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai keberhasilan.

  • Hasil: Meningkatkan Prestasi Siswa Melalui Penyesuaian Tugas

Dengan penerapan diferensiasi pembelajaran dan penyesuaian tugas berdasarkan tingkat kesulitan siswa, hasil yang diharapkan adalah peningkatan prestasi siswa. Siswa akan merasa lebih terlibat dalam pembelajaran dan mampu mengembangkan potensi mereka secara optimal. Dengan memberikan tugas sesuai dengan tingkat kesulitan, siswa akan merasa lebih tantangan namun tetap dapat mengatasi tugas tersebut. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dan motivasi untuk terus belajar.

Selain itu, diferensiasi pembelajaran juga memungkinkan adanya interaksi dan kolaborasi antara siswa dengan tingkat kesulitan yang serupa. Siswa dapat bekerja dalam kelompok yang sesuai dengan kemampuan mereka, saling mendukung, dan berbagi pengalaman serta strategi belajar. Dengan adanya pendampingan dalam kelompok-kelompok yang bervariasi, siswa juga dapat membantu satu sama lain dalam mengatasi hambatan dan kesulitan yang mungkin mereka hadapi.

Implementasi diferensiasi pembelajaran juga melibatkan peran aktif guru sebagai fasilitator pembelajaran. Guru perlu memantau perkembangan siswa dalam masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan yang sesuai. Guru juga dapat memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan belajar mereka.

Dalam jangka panjang, penerapan diferensiasi pembelajaran dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan setiap siswa. Siswa akan merasa dihargai, diterima, dan didukung dalam proses pembelajaran mereka. Hal ini akan menciptakan atmosfer yang positif di kelas, meningkatkan motivasi belajar, dan akhirnya meningkatkan prestasi akademik secara keseluruhan.

Dalam praktik nyata, diferensiasi pembelajaran membutuhkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan individu siswa dan kemampuan guru dalam merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai. Dengan penerapan strategi yang tepat, diferensiasi pembelajaran dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan prestasi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif.

Kesimpulan, diferensiasi pembelajaran adalah pendekatan yang efektif untuk mengatasi tingkat kesulitan siswa yang bervariasi. Melalui asesmen diagnostik, penyesuaian tugas, dan pendampingan dalam kelompok-kelompok yang bervariasi, siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar mereka secara optimal. Dengan penerapan diferensiasi pembelajaran, diharapkan prestasi siswa dapat meningkat, motivasi belajar terjaga, dan lingkungan pembelajaran yang inklusif tercipta. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan diferensiasi pembelajaran dan menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi setiap siswa.

INFO KEGIATAN MGMP MATEMATIKA SMA KAB.JEMBER BULAN MEI 2023

 INFO KEGIATAN MGMP MATEMATIKA SMA KAB.JEMBER BULAN MEI 2023

INFO KEGIATAN MGMP MATEMATIKA SMA KAB.JEMBER BULAN MEI 2023

Baca Materi MGMP

Foto Kegiatan MGMP Bulan Mei 2023.





Kamis, 29 Oktober 2020

SOSIALISASI ASSESMEN NASIONAL

            Peningkatan sistem evaluasi pendidikan adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo. Tujuan utamanya adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional pada 2021. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
         “Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” ucap Mendikbud. Asesmen Nasional tahun 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
            Mendikbud melanjutkan, AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.  “Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif,” jelas Mendikbud.  Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,” tutur Mendikbud. Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
        Asesmen Nasional pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid. “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud. Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah. “Sangat penting dipahami terutama oleh guru, kepala sekolah, murid, dan orang tua bahwa Asesmen Nasional untuk tahun 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus demi Asesmen Nasional,” kata Mendikbud.
        Senada dengan Mendikbud, anggota Badan Standar Nasional Pendididikan (BSNP), periode 2019 – 2023, Doni Koesoema mengatakan Asesmen Nasional ini menjadi salah satu alternatif transformasi pendidikan di tingkat sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan lingkungan belajar di satuan pendidikan. “Melalui asesmen yang lebih berfokus, diharapkan perbaikan kualitas, layanan pendidikan bisa semakin efektif. Dengan demikian Kepala Dinas harus memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional di daerah dengan memperhatikan kesiapan sarana prasarana dan keselamatan peserta didik bila pandemi COVID-19 di daerahnya belum teratasi dengan baik” ujar Doni. Untuk itu, Pemerintah mengajak semua para pemangku kepentingan untuk bersiap dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai tahun 2021 sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
Sumber: 
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/10/asesmen-nasional-sebagai-penanda-perubahan-paradigma-evaluasi-pendidikan

File penunjang dapat diunduh :

 KLIK DISINI

Sabtu, 24 Oktober 2020

CARA POSTING DI BLOG SEBAGAI KONTRIBUTOR

CARA POSTING DI BLOG SEBAGAI KONTRIBUTOR

Konten suatu blog dapat di isi oleh beberap Penulis blog disebut Kontributor blog.

Seseorang menjadi Kontributor Blog  apabila menerima undangan sebagai penulis dari Admin blog.

Berikut disajikan cara memulai menulis di blog oleh  Kontributor blog.

1. Silakan cek email masuk dari yang mengundang sebagai  Kontributor Blog

2. Klik masuk seperti gambar di bawah ini

3. Klik terima undangan lihat gambar

4. Silakan buat postingan baru 
    diawali  mengisi : judul, isim dan publikasikan.
    lihat gambar di bawah ini,
    

5. Selesai -- lihat blog postingan baru telah terlihat . Selamat mencoba.





Rabu, 21 Oktober 2020

LAPORAN MGMP MATEMATIKA SMA PERTEMUAN KETIGA

Tujuan Kegiatan:

Meningkatkan kompetensi guru Matematika SMA Negeri/Swasta se-Kabupaten Jember tentang penggunaan Aplikasi Geogebra, khususnya tentang Titik, Garis dan Bidang

Dasar Pelaksanaan :

1.      Agenda dari hasil rapat pengurus MGMP Matematika SMA Kabupaten Jember

2.      Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19 secara Daring

Pelaksanaan:
Video Conference dengan menggunakan Aplikasi Zoom

Waktu Pelaksanaan:

Hari           : Rabu

Tanggal     : 21 Oktober 2020

Pukul        : 12.00 s.d. 15.00 WIB

 

Peserta:

Guru Matematika tingkat SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Jember

Yang diundang    :  143 orang

Tidak hadir          :    68 orang

Hadir                   :    75 0rang (sesuai daftar hadir peserta)

 

Acara:

  1. Pembukaan
  2. Sambutan-sambutan

a.       Sambutan Penanggung Jawab Program Drs. H, Subari, M.Pd

b.      Sambutan Ketua MGMP Matematika Kabupaten Jember Drs. Subowo, M.Pd


  1. Do’a dan Penutup
  2. Paparan materi penggunaan Aplikasi Geogebra bagian kedua dan dilanjutkan diskusi dan tanya disampaikan oleh  Drs. Moh. Hasam, Ph.D. Dosen Matematika FMIPA Universitas Jember
  3. Ramah-tamah

 Deskripsi Kegiatan:

            Secara seremonial acara dibuka oleh MC Sekretaris MGMP Matematika (Drs. H. Eko Subiyantoro, S.Pd) tepat pukul 12.15 dengan bacaan surat Al-Fatihah dan susunan acara. Acara kedua MC mempersilakan Penanggung jawab program dan ketua MGMP untuk memberikan sambutan. Selanjutnya acara dilanjutkan pada materi ini yaitu paparan dan sekaligus dilanjutkan Diskusi/Tanya Jawab tentang penggunaan Aplikasi Geogebra.

GeoGebra merupakan salah satu program aplikasi pembelajaran matematika yang cukup canggih, mendukung beragam topik matematika dan tersedia dengan gratis.  Pada awalnya GeoGebra dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran aljabar dan geometri, namun pada perkembangannya banyak fitur-fitur baru yang kemudian ditambahkan dan lebih memperkaya fitur yang sudah ada. GeoGebra dapat dimanfaatkan pada beberapa topik yang relatif sederhana sampai pada materi yang cukup kompleks seperti matriks, vektor, trigonometri, statistika, kalkulus, geometri dimensi tiga dll. Di sisi lain, sebagai sebuah media, GeoGebra dapat digunakan secara langsung dalam pembelajaran atau media ini diunggah ke Internet sehingga dapat diakses luas. Format media juga dapat berupa file GeoGebra sendiri, juga dalam bentuk animasi GIF maupun juga digunakan untuk membuat video pembelajaran.

            Adapun materi penggunaan Aplikasi Geogebra ini yang akan dibahas antara lain adalah :

  1.  Mengenal program aplikasi GeoGebra untuk digunakan dalam pembelajaran matematika
  2. Mampu memanfaatkan GeoGebra untuk menggambar objek-objek bangun datar seperti titik, garis, dan poligon.

Untuk modul atau materi pembelajaran telah di share ke masing-masing peserta MGMP di Grup WhatsApp.

Untuk mengunduh materi, file undangan dan daftar hadir bisa klik link berikut :

UNDUH

Berikut video pelaksanaan MGMP Matematika bulan Oktober 2020




Kamis, 24 September 2020

LAPORAN MGMP MATEMATIKA SMA PERTEMUAN KEDUA

 Tujuan Kegiatan:

Pada pertemuan Kedua ini tujuan kegiatan MGMP Matematika untuk meningkatkan kompetensi guru Matematika SMA Negeri/Swasta se-Kabupaten Jember tentang penggunaan Aplikasi Google Classroom, khususnya tentang Pembuatan Quiz baik berupa Soal Ulangan Harian maupun Tugas dan mengoreksi Hasil Pekerjaan Siswa

Dasar Pelaksanaan :

1.      Agenda dari hasil rapat pengurus MGMP Matematika SMA Kabupaten Jember

2.      Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19 secara Daring

Pelaksanaan:
Video Conference dengan menggunakan Aplikasi Zoom

Waktu Pelaksanaan:

Hari               : Rabu

Tanggal         : 23 September 2020

Pukul             : 12.00 s.d. 15.00 WIB

 Peserta:

Guru Matematika tingkat SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Jember

Yang diundang        :  143 orang

Tidak hadir              :    63 orang

Hadir                       :    80 0rang

 

Acara:

  1. Pembukaan
  2. Sambutan-sambutan
    a. Sambutan Penanggung Jawab Program Drs. H, Subari, M.Pd
    b. Sambutan Ketua MGMP Matematika Kabupaten Jember Drs. Subowo, M.Pd
  1. Do’a dan Penutup
  2. Paparan materi penggunaan Aplikasi Google Classroom bagian Kedua dan dilanjutkan diskusi dan tanya disampaikan oleh Syaiful Rahman, S.Pd (SMA Negeri Sukowono) dan Drs. Goodman Siadari, M.Pd (SMA Katolik Santo Paulus)
  3. Ramah-tamah

 

Deskripsi Kegiatan:

            Secara seremonial Acara dibuka oleh MC Sekretaris MGMP Matematika (Drs. H. Eko Subiyantoro, S.Pd) tepat pukul 12.15 dengan bacaan surat Alfatekah dan susunan acara. Acara kedua MC mempersilakan Penanggung jawab program dan ketua MGMP untuk memberikan sambutan. Selanjutnya Acara dilanjutkan pada materi ini yaitu paparan dan sekaligus dilanjutkan Diskusi/Tanya Jawab tentang penggunaan Aplikasi Google Classroom tentang pembuatan Soal atau Tugas siswa.

Silakan saksikan video kegiatan MGMP  untuk melihat tutorial bagaimana caranya menjadikan soal matematika di  microsoft word menjadi soal online di google form yang juga dibatasi awal dan akhir pengerjaan soal online.


Untuk mengunduh File Undangan dan Daftar Hadir Klik:

unduh

Video Pelaksanaan MGMP MATEMATIKA bulan September 2020